2. Cari produk dengan biaya terendah, cari penyedia asuransi yang menawarkan harga produk termurah untuk proteksi yang dibutuhkan. Alternatifnya, cari narasumber (agen) asuransi yang terdidik dan terlatih. Dengan bantuannya, tentukan jumlah proteksi yang dibutuhkan.
3. Jika punya kebutuhan biaya hidup saat anak beranjak dewasa, membayar KPR, membayar biaya kuliah anak, belilah asuransi term life. Jika tidak punya kebutuhan membayar pajak properti, mendukung anak dengan down syndrome sekolah di rumah, melanjutkan dukungan ke lembaga sosial setelah meninggal, menyediakan pendapatan tambahan seumur hidup untuk pasangan yang ditinggalkan, maka belilah asuransi whole life.
4. Jika tidak ada orang yang tergantung pada Anda secara finansial, jangan beli asuransi jiwa. Jangan beli asuransi jiwa jika belum butuh, misalnya saat kita masih berusia sangat muda, karena probabilita kita meninggal lebih kecil.
5. Belilah asuransi jiwa berjangka jika kebutuhannya demikian besar namun anggaran terbatas, misalnya untuk mereka yang memiliki anak kecil. Jika anak bertambah, orang tua yang bekerja perlu membeli polis tambahan. Untuk keluarga muda, belilah produk asuransi jiwa yang menjamin opsi-opsi peremajaan kontrak berdasarkan perkembangan pasar dan konversi menjadi permanen. Bandingkan biaya dan jenis proteksi yang ditawarkan asuransi dari kantor Anda bekerja versus beli asuransi sendiri, karena ada plus minusnya sesuai kondisi masing-masing.
6. Tambahlah proteksi keluarga Anda dengan membeli produk asuransi jiwa secara individual dan tidak dari kantor atau pihak lain (jika ada) karena proteksinya akan berakhir (karena alasan kita pindah kerja yang menyebabkan pembayaran premi terhenti sementara tertanggung masih hidup).
7. Jangan bandingkan nilai tunai dengan proteksi meninggal, karena jika mengharapkan nilai investasi di akhir periode proteksi (kita tidak meninggal) maka seringkali kita kecewa karena membayangkan nilai tunai akan sama dengan premi yang telah disetor. Yang perlu adalah mempersiapkan proteksi kematian yang memberi cukup manfaat pada yang ditinggalkan sehingga tidak menciptakan masalah finansial di kemudian hari.
8. Pertimbangkan mana yang optimal untuk Anda, membeli asuransi properti dan asuransi kredit dari bank penyedia KPR (diversifikasi perusahaan asuransi dan polis asuransi untuk berbagai kebutuhan) atau beli satu polis asuransi yang bisa memproteksi seluruh kebutuhan orang-orang yang kita tinggalkan. Hal ini karena perlu dibandingkan mana yang memberi manfaat optimal dan mana yang penggunaannya paling sesuai dengan kondisi keluarga yang ditinggalkan saat itu jika terjadi risiko kematian.
9. Jika pasangan Anda juga bekerja, Anda harus mengasuransikan potensi pendapatan pasangan Anda. Jika pihak yang meninggal adalah yang lebih besar pendapatannya, maka kalau tidak diasuransikan akan menimbulkan masalah baru.
10. Hitunglah target asuransi Anda, catat dan buat daftar nama asuransi dan alamat, nomor polis, nilai manfaat kematian, ahli waris, nama agen asuransi dan telpon, tanggal efektif polis, serta lokasi polis awal.
2 Comments:
Salam Perkenalan,
Terima kasih di atas perkongsian artikel ini. Ianya sangat2 manfaat kepada saya sekeluarga :)
Amir Azros
Admin Blog Panduan Keluarga & Ibubapa
Ya, tips yang sangat tepat untuk memilih produk asuransi yang disesuaikan dengan kebutuhan kita
Posting Komentar